MANU PUTRI BUNTET PESANTREN

MANU PUTRI BUNTET PESANTREN GELAR PRAKTIK MANASIK HAJI PERDANA, WUJUD INOVASI PENDIDIKAN BERBASIS KEAGAMAAN

Manasik5

Bagikan

Facebook
Telegram
WhatsApp

Buntet Pesantren, 13 Februari 2025 – Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putri Buntet Pesantren mencatatkan sejarah baru dengan menggelar kegiatan praktik Manasik Haji perdana yang dikhususkan bagi siswi kelas XII. Kegiatan yang berlangsung di kompleks pesantren ini merupakan hasil sinergi antara MANU Putri Buntet Pesantren, Yayasan LPI Buntet Pesantren, dan KBIHU YLPI Buntet Pesantren, menandai langkah progresif dalam pengembangan pendidikan berbasis keagamaan.

Dsc09194 2
(dari kiri ke kanan KH. Fikri Mubarok, S.Pd.I., KH. Abdurrahman, M.Pd., Dr. KH. Ahmad Abu Nashor, Lc., M.HI.)

Kegiatan ini merupakan terobosan baru dan pertama kalinya diadakan di MANU Putri Buntet Pesantren. “Inovasi pendidikan harus terus dikembangkan, termasuk dalam aspek pemahaman ritual ibadah yang fundamental seperti haji,” ujar Dr. KH. Ahmad Abu Nashor, Lc., M.HI., selaku Kepala Madrasah MANU Putri, saat membuka acara. Beliau menekankan pentingnya pemahaman komprehensif tentang ibadah haji sejak dini, mengingat meningkatnya animo masyarakat untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.

Rangkaian acara diawali dengan sesi pembekalan materi yang disampaikan oleh tiga ulama terkemuka Buntet Pesantren. diantaranya KH. Abdurahman, M.Pd memberikan pemaparan mendalam tentang hukum-hukum fiqih dalam ibadah haji, meliputi aspek wajib, rukun, dan syarat-syarat haji. Sementara itu, Drs. KH. Aris Ni’matulloh MAF, M.Si memaparkan secara detail tentang tata cara tawaf, ketentuan miqat, pelaksanaan sai, serta berbagai aspek teknis lainnya yang berkaitan dengan ritual haji.

Dsc09226 2
KH. Aris Ni’matulloh MAF., M.Si saat memberikan materi tentang Haji

“Pemahaman tentang aspek fiqih dan teknis pelaksanaan haji sangat penting untuk membentuk fondasi pengetahuan yang kuat bagi calon jamaah haji, terlebih lagi bagi kaum wanita” tegas KH. Abdurahman di sela-sela pemaparan materinya. Beliau juga menekankan pentingnya memahami hikmah di balik setiap ritual haji.

Memasuki sesi praktik, KH. Ahmad Syauqi, S.Pd.I. memandu para siswi dengan teliti dan sistematis. Dimulai dari tata cara berihram dan niat haji, para siswi diarahkan untuk memahami setiap tahapan dengan benar. “Setiap gerakan dalam ibadah haji memiliki makna dan aturan tersendiri. Pemahaman yang detail akan membantu kita menjalankan ibadah dengan khusyuk dan sempurna,” jelasnya.

Manasik4
KH. Ahmad Syauqi, S.Pd.I., saat menjelaskan tentang melempar jumrah

Kepala KBIHU YLPI Buntet Pesantren, KH. Fikri Mubarok, S.Pd.I., mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Program ini merupakan terobosan yang sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Sebagai lembaga yang fokus dalam pembimbingan ibadah haji, kami melihat betapa pentingnya pembekalan sejak dini. Ke depan, kami siap mendukung pengembangan program ini menjadi lebih komprehensif,” ungkapnya.

Para wali kelas yang bertindak sebagai ketua kloter turut memberikan bimbingan intensif kepada siswi-siswi mereka. Nyai Hj. Ratu Atikah S., M.Pd., salah satu ketua kloter, menjelaskan bahwa pembagian kelompok kecil ini dimaksudkan untuk memastikan setiap siswi mendapat perhatian dan bimbingan yang memadai.

“Alhamdulillah, praktik manasik ini memberikan gambaran nyata tentang pelaksanaan ibadah haji,” ujar Lulu, siswi kelas XII IPA. Sementara itu, Keke dari kelas XII Keagamaan menambahkan, “Setelah mengikuti praktik ini, kami jadi lebih termotivasi untuk bisa menunaikan ibadah haji di masa depan.”

Pembimbing Manasik
Kepala Madrasah bersama para narasumber dan Guru pendamping

Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari dukungan tim pengajar yang terdiri dari Nyai Hj. Yenni Ainul Widad, S.Pd.I., Nyai Hj. Afin Afiyati, S.Pd.I, Ibu Ropiqoh, S.Si., Ibu Anisah, S.Ag., Ibu Ulpah Latipah, S.Si dan Ibu Durrotul Mawahib., S.Hum. Mereka tidak hanya berperan sebagai pembimbing tetapi juga motivator bagi para siswi.

“Respons positif dari para siswi menjadi indikator keberhasilan program ini,” kata Nyai Hj. Yenni Ainul Widad, S.Pd.I. “Mereka tidak hanya belajar tentang tata cara haji, tetapi juga memahami nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.”

Dsc09397 2
Praktik sa’i yang dipandu oleh KH. Ahmad Syauqi, S.Pd.I

Praktik manasik haji ini direncanakan akan menjadi program tahunan MANU Putri Buntet Pesantren. Dr. KH. Ahmad Abu Nashor menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi dan mengembangkan program ini agar semakin efektif dalam memberikan pemahaman kepada para siswi tentang ibadah haji.

“Semoga dengan adanya program ini, para siswi tidak hanya memahami teori dan praktik ibadah haji, tetapi juga termotivasi untuk menunaikannya ketika waktunya tiba,” tutup beliau penuh harap.